Pemuda identik dengan dengan sosok individu yang berjiwa
produktif, memiliki semangat juang yang tinggi, tidak mudah putus asa dan
mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, dan
berpikiran maju. Jiwa muda cenderung memiliki ketidakstabilan emosional.
Sehingga jiwa muda sering mudah marah, mudah tersinggung, mudah digoyahkan,
mudah dipengaruhi, dan lain sebagainya. Pemuda lebih mudah untuk
bersosialisasi, beradaptasi, dan cenderung lebih mudah menerima perubahan, baik
berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu
sendiri. Pemikiran kaum pemuda pada umumnya lebih kreatifitas, inovatif,
dinamis, berwawasan luas, mudah bersatu, dan konsisten pada perkataannya.
Sehingga tidak heran apabila akhir-akhir ini banyak pemimipin yang berusia
muda.
Peran
penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan.
Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda.
Apabila lingkungan suatu daerah maju dan berkembang bisa dipastikan kaum pemuda
di wilayah tersebut berhasil mengubah lingkungannya. Namum sebaliknya, apabila
lingkungan tersebut hancur, banyak tindak kriminal, dan terbelakang. Dapat
dipastikan juga pemuda di wilayah itu pasif, tidak mau bekerja, dan tidak mau
mengalami perubahan. Disinilah dibuntuhkannya sosialisasi baik secara langsung
maupun tidak langsung agar setiap pemuda dapat mengenal diri mereka sendiri.
Melalui
proses sosialisasi, seorang pemuda akan mengetahui cara berfikir dan kebiasaan
hidupnya. Sehingga dia dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam diri
mereka. Dengan proses sosialisasi pula, seorang pemuda menjadi tahu bagaimana
ia mesti bertingkah laku di keluarganya, lingkungannya, dan di masyarakat luas.
Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia yang beradap,
berilmu, dan berwawasan luas. Pendirian dan kepribadiannya dapat terbentuk
dengan sosialisasi. Dalam hal ini sosialisasi dapat diartikan sebagai
proses yang membantu individu belajar menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup,
bagaimana cara berfikir kelompok agar dapat berperan dan berfungsi dalam
masyarakat, dan lain sebagainya
Dalam
proses sosialisasi, lingkungan adalah faktor utama yang sangat mempengaruhi
hasil dari proses sosialisasi tersebut. Apabila lingkungan tersebut baik maka
pemuda yang berada di lingkungan tersebut bisa menjadi masyarakat yang baik
pula dan dapat berguna nantinya. Dan sebaliknya, apabila lingkungan itu buruk,
maka akan sulit pemuda di lingkungan tersebut menjadi baik. Jadi amat lah sulit
mengubah suatu lingkungan yang kurang baik apabila tidak ada pemuda di daerah
itu sendiri yang bergerak membawa perubahan