Senin, 13 Oktober 2014

Cerita Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Sewaktu SMA  lalu, saya kembali diingatkan oleh guru bahasa Indonesia saya beberapa istilah atau peribahasa dalam bahasa Indonesia yang memiliki "sejarah" atau "muatan budaya". Sebelum menguap, saya mencoba menuliskannya di sini. Kamu boleh menyebarluaskannya.        

1.
 Alah Bisa karena Biasa

Peribahasa ini bermakna leksikal 'kalah bisa (racun) karena biasa'. Kata alah berasal dari bahasa Melayu Klasik yang berarti juga 'kalah', sedangkan bisa bermakna 'racun'. Mungkin, sebagian orang menganggap bahwa kata bisa di sini bersinonim dengan kata dapat. Yang pasti, peribahasa ini mengisyaratkan bahwa bisa itu dapat kalah dengan kebiasaan. Jika tubuh setiap hari memakan sedikit racun, kelak, tubuh akan membentuk sistem kekebalannya sendiri. Ya. Kalah bisa karena biasa! Tidak berlebihan memang.

2.
 Mata Keranjang

Istilah ini sering terdengar ketika ada seseorang yang hobinya menggoda lawan jenis. Pada dasarnya, istilah ini berasal dari frase dari mata ke ranjang. Yang maksudnya, seseorang melihat orang lain dengan pikiran menuju ke ranjang, bukan keranjang yang dapat menampung semuanya.

3.
 Hidung Belang

Istilah ini sering digunakan untuk menyebut lelaki yang "nakal" atau suka gonta-ganti pasangan. Istilah ini muncul ketika zaman penjajahan ada seorang sersan yang jatuh cinta pada puteri jenderalnya. Suatu saat, sersan tersebut kepergok sedang bercinta dengan puteri tersebut. Singkatnya, sersan dihukum di tengah lapangan banteng dengan hidung dicat hitam belang-belang, sedangkan sang puteri tidak dihukum karena dia anak jenderal. Julukan ini tetap berlaku sampai sekarang. Perempuan tidak ada yang mendapat julukan ini. Agak sedikit bias gender sih. haha

4.
 Dirgahayu

Ini makna katanya 'semoga panjang umur'. Ada banyak yang salah, termasuk saya. Pada awalnya, saya mengira kata ini bermakna 'selamat ulang tahun'.

5. Antara
 Wanita dan Perempuan

Dua kata ini seringkali mengalami pergeseran makna, kadang yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Namun, penutur bahasa Indonesia dapat memilih, ingin menggunakan kata wanita atau perempuan. Kata wanita berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Vanita yang kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi fun yang artinya senang-senang. Sementara itu, kata perempuan berasal dari kata empu yang berarti yang memiliki. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa wanita juga berasal dari kata wani ditoto (dalam bahasa Jawa) yang artinya berani ditata.

Begitulah. cerita tentang bahasa kita. Boleh percaya boleh tidak. Sebab ini semacam tradisi lisan yang turun temurun. Namun, bahasa acapkali dipengaruhi oleh budaya dan alam yang membentuknya, termasuk peribahasa dan istilah yang digunakan. Segala sesuatu yang ada di bumi ini tidak turun dari langit, termasuk bahasa.